Anak Susah Fokus & Hiperaktif? Bisa Jadi Ini Penyebabnya!

Info KesehatanADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) adalah gangguan neurobiologis yang memengaruhi kemampuan untuk memusatkan perhatian, mengendalikan dorongan, dan mengontrol aktivitas motorik. Gangguan ini biasanya terdeteksi pada masa kanak-kanak dan dapat berlanjut hingga dewasa.

Halo Sobat Medi kembali lagu bersama saya M Roihan Naufal sebagai Akupunktur Terapis di Medical Hacking. Pada hari ini saya akan berbagi informasi mengenai Mengenal ADHD: Gejala, Penyebab, dan Penanganannya.

Tahukah kamu?

Mengenal ADHD

Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah gangguan neurodevelopmental yang memengaruhi kemampuan seseorang dalam mengatur perhatian, kontrol impuls, dan tingkat aktivitas. ADHD sering kali didiagnosis pada masa kanak-kanak, tetapi dapat berlanjut hingga dewasa. Kondisi ini dapat memengaruhi kinerja akademik, pekerjaan, serta hubungan sosial seseorang.

Gejala

  1. Gejala Ketidakmampuan untuk Memperhatikan (Inattention)
    • Mudah teralihkan perhatian, kesulitan fokus pada satu tugas dalam waktu yang lama.
    • Tidak mengikuti instruksi dan sering membuat kesalahan karena kurangnya perhatian terhadap detail.
    • Sulit mengorganisasi tugas dan kegiatan.
    • Cenderung melupakan tugas sehari-hari dan sering kehilangan barang.
  2. Gejala Hiperaktivitas (Hyperactivity)
    • Gelisah dan selalu bergerak, bahkan dalam situasi yang membutuhkan ketenangan.
    • Sulit duduk diam, sering berdiri atau berjalan-jalan ketika seharusnya duduk.
    • Berbicara terlalu banyak dan cenderung mengganggu orang lain.
  3. Gejala Impulsivitas (Impulsivity)
    • Kesulitan menunggu giliran, sering kali memotong pembicaraan orang lain.
    • Mengambil keputusan tanpa mempertimbangkan konsekuensinya.
    • Tindakannya kadang tidak terkontrol, berisiko dan dapat membahayakan diri sendiri atau orang lain.

Penyebab 

  1. Faktor Genetik ADHD cenderung lebih sering ditemukan dalam keluarga. Jika ada anggota keluarga dengan ADHD, risiko anak untuk mengembangkan kondisi ini juga meningkat.
  2. Faktor Lingkungan Paparan terhadap racun atau zat berbahaya, seperti alkohol atau tembakau selama kehamilan, dapat meningkatkan risiko ADHD. Selain itu, kelahiran prematur atau berat badan lahir rendah juga berhubungan dengan kondisi ini.
  3. Faktor Neurologis Perbedaan struktur dan fungsi otak, terutama dalam bagian yang mengatur perhatian dan kontrol impuls, bisa berperan dalam perkembangan ADHD.
  4. Faktor Sosial dan Psikologis Meskipun tidak menjadi penyebab langsung, faktor seperti stres keluarga atau masalah psikososial dapat memperburuk gejala ADHD.

Penanganan

  1. Medikasi
    • Stimulant (Obat Stimulans): Obat seperti metilfenidat (Ritalin, Concerta) dan amfetamin (Adderall) sering digunakan untuk mengatasi gejala ADHD, karena dapat meningkatkan aktivitas neurotransmiter dopamin dan norepinefrin di otak yang penting untuk perhatian dan pengendalian impuls.
    • Non-stimulant: Beberapa obat seperti atomoxetine (Strattera) digunakan sebagai alternatif jika stimulans tidak efektif atau menyebabkan efek samping yang berat.
  2. Terapi Psikologis
    • Terapi Perilaku Kognitif (CBT): CBT dapat membantu individu dengan ADHD untuk mengembangkan strategi dalam mengelola waktu, meningkatkan keterampilan organisasi, serta mengatasi masalah perilaku.
    • Pelatihan Keterampilan Sosial: Ini membantu anak-anak dan orang dewasa dengan ADHD untuk meningkatkan kemampuan interaksi sosial mereka, mengurangi kecenderungan mengganggu atau bertindak impulsif dalam hubungan sosial.
  3. Dukungan Pendidikan dan Lingkungan
    • Modifikasi Lingkungan Belajar: Penyediaan ruang yang tenang, pengaturan tugas yang lebih kecil dan terstruktur dapat membantu anak-anak dengan ADHD untuk lebih fokus.
    • Pendekatan di Rumah: Orang tua dapat memberikan struktur yang jelas, memberi rutinitas, dan memberi umpan balik positif agar anak-anak merasa lebih terorganisir.
  4. Perubahan Gaya Hidup
    • Diet dan Olahraga: Gaya hidup sehat dengan diet bergizi dan olahraga teratur dapat membantu mengurangi beberapa gejala ADHD, karena aktivitas fisik dapat meningkatkan kadar dopamin di otak.
    • Tidur yang Cukup: Tidur yang cukup sangat penting bagi mereka dengan ADHD, karena kurang tidur dapat memperburuk gejala seperti hiperaktivitas dan gangguan perhatian.

Tempat Melakukan Terapi

Teman-teman juga bisa menemukan terapi bekam di Rumah Terapi Medical Hacking, kami menawarkan pendekatan holistik yang menyeluruh untuk membantu kondisi teman-teman meraih kembali kesehatan yang optimal. Kunjungi kami dan rasakan perubahan positif yang dapat membawa teman-teman menuju hidup yang lebih sehat dan berkualitas.

Jika teman-teman ingin mengetahui lebih banyak mengenai akupunktur atau layanan yang ada di Rumah Terapi Medical Hacking, yuk langsung aja Klik banner dibawah ini untuk konsultasi GRATIS! Klik Sekarang!

 

Dapatkan Konsultasi Dengan Tenaga Kesehatan Kami (GRATIS)

konsultasi

Berikut Video Mengenai ADHD

https://youtu.be/DcQ8M6dK0Yg?si=ngSN23zuAnSFqYZ7

 

Pengobatan dengan metode terapi merupakan bentuk perawatan yang paling aman, nyaman dan tepat untuk kondisi gangguan kesehatan semacam ini.

Selain menggunakan metode terapi, mengkonsumsi Nutrisi Syaraf juga sangat baik untuk menunjang perawatan.

Jika Anda membutuhkan pengobatan terapi untuk gangguan kesehatan Anda, silahkan menghubungi tenaga kesehatan kami melalui Klik Call Center Online Rumah Sehat Medical Hacking.

 

Bergabunglah dengan 10897+ pasien Indonesia yang telah merasakan manfaat serta kesembuhan dari layanan kami.

Segera konsultasikan keluhan Anda, untuk mendapatkan screening dari ahli terapis profesional Rumah Terapi Medical Hacking

Related Posts