Info Kesehatan-Setiap orang tua tentu merasa cemas saat melihat anaknya belum bisa berjalan pada usia yang seharusnya sudah dapat melakukannya. Pada umumnya, bayi mulai belajar berjalan sekitar usia 9-15 bulan. Namun, beberapa anak mungkin lebih lambat atau bahkan lebih cepat dari rata-rata ini. Jika anak Anda belum bisa berjalan, jangan panik dulu! Ada beberapa langkah dan solusi yang dapat dilakukan di rumah tanpa harus bergantung pada obat atau perawatan medis.
Pengertian
Anak adalah individu yang berada dalam tahap perkembangan awal dalam kehidupan manusia, biasanya merujuk pada mereka yang berusia dari lahir hingga remaja. Secara umum, usia anak dibagi menjadi beberapa tahap, antara lain bayi (0-2 tahun), balita (2-5 tahun), dan anak usia sekolah (6-12 tahun). Dalam konteks hukum, anak seringkali diartikan sebagai seseorang yang belum mencapai usia dewasa, yang umumnya ditentukan sebagai usia 18 tahun.
Secara biologis, anak berada pada fase perkembangan fisik, mental, dan emosional yang sangat pesat. Pada masa ini, anak mengalami pertumbuhan fisik yang cepat, perkembangan kognitif, kemampuan berbicara, serta kemampuan motorik kasar dan halus. Dalam konteks sosial, anak adalah individu yang sedang mempelajari norma, nilai, dan aturan sosial di sekitar mereka, serta membangun hubungan dengan orang lain, terutama keluarga, teman, dan lingkungan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keterlambatan Anak dalam Berjalan
- Genetik atau Keturunan : Beberapa anak mungkin memang terlahir dengan ritme perkembangan yang lebih lambat karena faktor genetik atau keturunan. Jika orang tua atau keluarga dekat memiliki pola perkembangan yang lebih lambat, anak pun bisa mengikuti pola yang sama.
- Perkembangan Fisik dan Kesehatan Umum : Kekuatan otot dan keseimbangan tubuh memainkan peran penting dalam kemampuan berjalan. Jika otot kaki, pinggul, dan punggung anak belum cukup kuat, mereka mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk dapat berjalan.
- Lingkungan dan Stimulasi : Stimulasi yang diberikan oleh orang tua dan lingkungan sekitar sangat penting dalam perkembangan anak. Anak yang sering dibiarkan di tempat tidur atau kurang diberi kesempatan untuk bergerak mungkin akan lebih lambat dalam belajar berjalan dibandingkan dengan anak yang sering diberi kesempatan untuk merangkak atau berdiri dengan bantuan.
- Kondisi Emosional : Kondisi emosional anak juga dapat memengaruhi kemampuan fisik mereka. Anak yang merasa tidak aman atau tidak mendapat cukup perhatian dari orang tua bisa mengalami keterlambatan dalam berbagai keterampilan motorik.
Gejala yang Dapat Muncul pada Anak yang Belum Bisa Jalan
- Tidak Menunjukkan Minat untuk Berdiri : Anak yang belum menunjukkan minat untuk berdiri atau tidak berusaha berdiri meskipun sudah dapat duduk sendiri bisa menjadi tanda bahwa anak mengalami keterlambatan dalam perkembangan motorik kasar.
- Keterlambatan dalam Merangkak atau Menggulingkan Tubuh : Sebelum bisa berjalan, anak biasanya akan belajar merangkak atau menggulingkan tubuhnya. Jika anak belum mulai melakukan hal ini pada usia 10-12 bulan, ini bisa menjadi indikasi adanya masalah.
- Kelemahan Otot atau Stabilisasi Tubuh : Anak yang belum bisa berjalan mungkin menunjukkan kelemahan pada otot kaki dan tubuh bagian bawah. Mereka mungkin kesulitan untuk mengangkat tubuhnya dari posisi duduk atau merangkak.
- Ketidakmampuan Menyeimbangkan Tubuh : Anak yang belum bisa berjalan mungkin menunjukkan kesulitan dalam menyeimbangkan tubuh atau sering terjatuh meskipun sudah belajar berdiri dengan bantuan orang lain.
Penyebab Anak Belum Bisa Jalan
- Kekurangan Gizi atau Nutrisi :Â Kekurangan gizi, terutama pada masa bayi dan balita, dapat memengaruhi perkembangan fisik anak. Nutrisi yang kurang baik dapat memengaruhi pembentukan tulang dan otot, sehingga memperlambat perkembangan motorik kasar seperti berjalan. Protein, vitamin D, dan kalsium merupakan nutrisi penting untuk perkembangan tulang dan otot.
- Penyakit atau Gangguan Medis : Beberapa kondisi medis dapat menyebabkan keterlambatan dalam kemampuan berjalan, seperti :
- Gangguan neurologis: Masalah pada sistem saraf pusat atau perifer yang mengendalikan gerakan tubuh, seperti cerebral palsy atau gangguan otak lainnya, dapat menyebabkan keterlambatan berjalan.
- Hipotonus (kelemahan otot): Anak dengan otot yang lemah mungkin mengalami kesulitan untuk melakukan gerakan yang diperlukan untuk berjalan. Hipotonus bisa disebabkan oleh gangguan genetik atau masalah perkembangan.
- Masalah pada sendi atau tulang: Kelainan pada tulang atau sendi, seperti displasia pinggul, bisa menyebabkan kesulitan dalam berjalan.
- Keterlambatan Perkembangan Motorik (Developmental Delay) : Beberapa anak mengalami keterlambatan dalam perkembangan motorik kasar tanpa adanya kondisi medis yang serius. Hal ini bisa disebabkan oleh faktor genetik, kurangnya rangsangan fisik, atau kurangnya kesempatan untuk belajar bergerak.
- Keterlambatan dalam Merangkak : Anak yang tidak cukup diberi kesempatan untuk merangkak (misalnya, terlalu sering diletakkan di tempat tidur atau kursi) mungkin mengalami keterlambatan dalam kemampuan berjalan. Merangkak adalah tahapan penting yang membantu anak memperkuat otot tubuh bagian atas dan bawah yang diperlukan untuk berjalan.
- Kondisi Emosional atau Psikologis : Kondisi emosional yang tidak stabil, seperti stres atau ketidaknyamanan, bisa memengaruhi perkembangan motorik anak. Anak yang merasa tidak aman atau kurang perhatian bisa mengalami keterlambatan dalam mengembangkan kemampuan fisik mereka.
Memahami Kondisi Anak Belum Bisa Jalan Dalam TCM
Dalam ilmu pengobatan Tradisional Tiongkok (TCM), perkembangan fisik seorang anak, termasuk kemampuan untuk berjalan, dipandang sebagai suatu proses yang melibatkan keseimbangan antara energi tubuh (Qi), darah, serta elemen-elemen lain seperti Yin dan Yang. TCM memandang tubuh sebagai satu kesatuan yang saling terhubung dan berfungsi dengan prinsip keseimbangan antara berbagai unsur dalam tubuh. Oleh karena itu, keterlambatan dalam kemampuan motorik seperti berjalan bisa dijelaskan dari perspektif TCM melalui beberapa faktor penyebab yang berhubungan dengan kondisi tubuh anak. Berikut adalah beberapa penjelasan mengenai keterlambatan perkembangan anak dalam berjalan menurut pandangan TCM yaitu :
1. Kelemahan Qi dan Darah (Qi & Blood Deficiency)
Menurut TCM, Qi adalah energi hidup yang mengalir melalui tubuh, sementara darah (Xue) mendukung pertumbuhan dan perkembangan fisik. Ketika seorang anak mengalami kekurangan Qi dan darah, hal ini dapat menghambat perkembangan fisiknya, termasuk kemampuan untuk berjalan. Penyebab kekurangan Qi dan darah dapat bervariasi, mulai dari pola makan yang tidak seimbang, kurangnya asupan nutrisi, hingga faktor-faktor seperti stres atau penyakit pada ibu selama kehamilan yang mempengaruhi kualitas Qi dan darah bayi.
Solusi TCM
- Meningkatkan konsumsi makanan yang bergizi, seperti bubur gandum, ayam, atau sup kaldu untuk meningkatkan produksi darah dan Qi.
- Penggunaan ramuan herbal yang mengandung bahan-bahan seperti Dang Gui (Angelica sinensis) dan Shu Di Huang (Rehmannia glutinosa) untuk memperkuat darah.
- Akupunktur atau pijat refleksi untuk merangsang aliran Qi dan darah yang dapat mempercepat perkembangan fisik.
2. Defisiensi Yang pada Ginjal (Kidney Yang Deficiency)
Ginjal dalam TCM berperan sebagai penyimpan energi vital yang disebut sebagai “Jing” (essence) yang mendasari pertumbuhan, perkembangan, dan reproduksi. Jika ginjal kekurangan Yang, energi vital ini tidak dapat cukup mendukung perkembangan tubuh, termasuk dalam kemampuan motorik seperti berjalan. Anak-anak yang mengalami defisiensi Ginjal Yang mungkin memiliki tubuh yang lebih lemah atau tidak cukup energi untuk beraktivitas.
Solusi TCM:
- Mengonsumsi makanan yang dapat menghangatkan dan memperkuat Ginjal Yang, seperti sup ayam dengan jahe, kembang kol, atau makanan berbahan dasar kacang hitam dan daging kambing.
- Penggunaan herbal TCM seperti Lu Rong (antler) dan Yin Yang Huo (Epimedium) yang berfungsi untuk meningkatkan energi Ginjal dan memperkuat pertumbuhan.
3. Kelemahan Spleen (Deficiency of Spleen Qi)
Menurut TCM, limpa (Spleen) bertanggung jawab untuk pencernaan, penyerapan nutrisi, dan pembentukan darah. Jika limpa tidak berfungsi dengan baik, maka proses produksi darah dan Qi akan terganggu, yang pada akhirnya menghambat perkembangan motorik anak, termasuk kemampuan untuk berjalan. Dengan kelemahan limpa sering kali terlihat lebih lemah, mudah lelah, atau kurang nafsu makan.
Solusi TCM
- Meningkatkan konsumsi makanan yang mudah dicerna dan memperkuat fungsi limpa, seperti sup ayam, bubur beras, atau makanan yang mengandung kunyit.
- Menggunakan ramuan herbal seperti Bai Zhu (Atractylodes macrocephala) atau Dang Shen (Codonopsis pilosula) untuk memperkuat Qi limpa.
- Pijat perut atau akupunktur pada titik-titik yang berhubungan dengan limpa untuk memperbaiki fungsi pencernaan.
4. Gangguan pada Sirkulasi Qi (Qi Stagnation)
Dalam TCM, sirkulasi Qi yang tidak lancar dapat menyebabkan stagnasi energi yang mempengaruhi berbagai aspek kesehatan, termasuk perkembangan motorik. Stagnasi Qi bisa disebabkan oleh pola makan yang tidak teratur, kurangnya aktivitas fisik, atau faktor emosional yang menyebabkan ketegangan pada tubuh.
Solusi TCM
- Mengatur pola makan yang sehat dan bergizi serta mendorong aktivitas fisik yang cukup sesuai dengan usia.
- Teknik pijat atau akupunktur untuk melancarkan sirkulasi Qi dan melepaskan ketegangan dalam tubuh.
- Memberikan ramuan herbal yang dapat merangsang Qi seperti Chen Pi (kulit jeruk kering) dan Xiang Fu (Cyperus rotundus).
5. Kondisi Emosional dan Psikologis
TCM juga memandang kondisi emosional sebagai faktor penting dalam perkembangan fisik. Stres, kecemasan, atau ketegangan yang dialami ibu selama kehamilan dapat memengaruhi keseimbangan Qi dan darah anak setelah lahir, yang pada akhirnya berpotensi menyebabkan keterlambatan perkembangan motorik.
Solusi TCMÂ
- Menciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman, serta memberikan perhatian dan kasih sayang yang cukup.
- Menggunakan teknik relaksasi dan pernapasan untuk mengurangi stres pada ibu dan anak.
Cara Pengobatan Keluhan Anak Belum Bisa Jalan Di Medical Hacking
Setelah teman-teman baca penjelasan di atas tentang keluhan tersebut, maka saya di sini akan menjelaskan ke Ayah & Bunda serta teman-teman tentang pengobatan tradisional untuk keluhan tersebut di Rumah Terapi Medical Hacking melalui akupuntur, hematologi dan neurologi sesuai keluhan teman-teman.
Di Rumah Terapi Medical Hacking, sebelum melakukan tindakan lanjutan yaitu terapi, kami melakukan konsultasi dan screening yaitu pemeriksaan terlebih dahulu seperti syndrome, hubungan sama Qi, tulang panggul dan tulang belakang. Dengan pemahaman ini, kami menganjurkan 2 terapi yang telah terbukti efektif:
- Terapi Biomekanikal: Terapi ini membantu pada keluhan pada anak yang belum bisa jalan untuk membantu mengembangkan keterampilan motorik kasar, meningkatkan keseimbangan, kekuatan otot, serta koordinasi tubuh untuk mendukung kemampuan berjalan dengan gerakan khusus yang di lakukan.
- Terapi Akupunktur: Menggunakan titik-titik akupuntur seperti ST 36, LI 4, BL 23, KD 3, DU 20. Dengan terapi akupunktur ini merupakan titik penting untuk dapat membantu merangsang perkembangan motorik anak yang belum bisa berjalan. Titik-titik seperti Zusanli (ST-36), Shenshu (BL-23), dan Taixi (KD-3) sangat bermanfaat dalam meningkatkan aliran Qi, memperkuat otot, dan mendukung pertumbuhan fisik secara keseluruhan.
Dapatkan Terapi Terbaik di Medical Hacking
Di Rumah Terapi Medical Hacking, kami menawarkan pendekatan holistik yang menyeluruh untuk membantu kondisi teman-teman meraih kembali kesehatan yang optimal. Kunjungi kami dan rasakan perubahan positif yang dapat membawa teman-teman menuju hidup yang lebih sehat dan berkualitas. Jika kalian ingin periksa keluhan anak belum bisa jalan, maka Rumah Terapi Medical Hacking sebagai solusinya.
SEGERA ke Rumah Terapi Medical Hacking untuk melakukan Konsultasi dan Screening secara GRATISS !!
Kami siap membantu keluhan Anda semua !
Terimakasih sudah membaca Artikel saya, semoga membantu memperluas wawasan Anda !!

Ahli Terapis Akupuntur Ortopedi, Hematologi, dan Neurologi