10 hal yang menyebabkan terjadinya bullying dan cara pencegahannya

Bullying merupakan sebuah tindakan yang merugikan korbannya dapat berupa tindakan fisik bahkan juga mempengaruhi psikis korbannya, berupa tindakan penucilan, intimidasi, kekerasan fisik bahkan kekerasan seksual. Tindakan ini biasanya terjadi di lingkungan sekolah, tetapi bisa juga pada lingkungan masyarakat atau di lingkungan pekerjaan.

Kasus bullying kerap terjadi di sekolah, salah satu contoh bullying yang terjadi di sekolah adalah menjauhi dan mengucilkan salah satu teman di sekolah. Akibatnya teman yang dijauhi tersebut akan merasa sedih, minder, depresi, tidak dianggap, tertekan, dan membuatnya merasa tidak nyaman. Simak penjelasan tentang bullying, penyebab dan cara mengatasinya di bawah ini ya.

Pengertian Bullying

Dalam bahasa Indonesia, bullying disebut tindakan mengusik (supaya orang lain menjadi takut, menangis, dan sebagainya), mengutip hasil ratas bullying Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA), bullying juga dikenal sebagai tindakan penindasan terhadap seseorang.

Bullying berasal dari bahasa Inggris yaitu bull yang artinya banteng, secara karakteristik banteng memiliki sifat pemarah dan mendominasi. Bullying berarti penggertak, orang yang suka mengganggu orang yang lemah untuk melakukan dominasi.

Akibat dari bulian yang didapat tidak hanya menimbulkan luka fisik pada korban, korban bullying juga mengalami masalah psikologis, seperti depresi, cemas, gelisah, mengalami mimpi buruk, minder, takut, hilang percaya diri, sulit percaya kepada orang lain, menyakiti diri sendiri dan lebih parahnya lagi bahkan sampai bunuh diri.

Untuk itu perlu diketahui penyebab bullying dan cara pencegahannya, agar terhindar dari hal-hal seperti diatas, yang telah dirangkum sebagai berikut.

Penyebab Bullying

Jangan sampai anak anda menjadi korban atau malah pelaku bullying karena langkah identifikasi penyebab bullying bisa dimulai dari lingkungan keluarga. Berikut beberapa faktor penyebab terjadinya bullying.

1. Pengalaman diri melihat kekerasan

Pengalaman melihat kekerasan dari lingkungan sekitar tempat tinggal dapat menimbukan trauma yang mendalam dan prilaku meniru yang menganggap tindakan tersebut sudah lazim untuk dilakukan. Oleh karena itu, penting untuk menciptakan suasana yang harmonis dalam lingkungan sekitar tempat tinggal anak, agar anak tidak mudah meniru tindakan-tindakan yang tidak pantas dilakukan.

2. Terlalu keras dalam mendidik anak

Cara mendidik anak dengan kekerasan terkadang dapat merubah karakter anak menjadi seseorang yang lebih tempramen dan kasar terhadap orang lain, sehingga perbuatan untuk menindas orang lain tidak segan dilakukan.

Selain itu, pemberian hukuman dalam mendidik anak juga dapat membuat anak memendam emosi, sehingga dapat menimbulkan keinginan untuk melampiaskan emosi kepada orang lain.

3. Pernah menjadi korban bully

Orang yang pernah mendapatkan bulian, dapat juga menjadi pelaku pembulian terhadap orang lain, karena hal ini didasari ingin melampaskan akibat dari perlakuan buli yang ia terima dari orang lain sebelumnya, rasa dendam dan trauma yang telah dialami sebelumnya dapat merubah karakter seseorang.

4. Kurang diperhatikan keluarga

Kurangnya perhatian keluarga terhadap anak dapat menjadi salah satu penyebab bullying. Karena sebagian besar anak-anak pasti ingin mendapat perhatian dari orang tua nya, apabila perhatian tersebut tidak ia dapatkan maka ia akan melakukan hal-hal lain yang lebih ekstrem untuk mendapatkan perhatian dari orang lain.

5. Pengaruh lingkungan pertemanan yang buruk

Pengaruh dari orang-orang terdekat seperti lingkungan pertemanan dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya aksi pembulian. Hal ini dilakukan mungkin sebagai cara untuk bisa diterima dalam lingkup pergaulan tersebut.

Ini juga Bisa Jadi Pengaruhnya Lho

6. Merasa berkuasa dan mendominasi di lingkungan

Sebagai bentuk upaya ingin mendominasi di suatu lingkungan biasanya ingin mengontrol dan mengendalikan segala hal, tapi ketika sesuatu tidak berjalan dengan yang diinginkan, ia akan melakukan intimidasi dalam rangka untuk menunjukkan dominasi di lingkungan tersebut.

7. Ingin terkenal di lingkungannya

Mereka yang ingin mencari ketenaran terkadang melakukannya dengan hal yang tidak baik, seperti bullying, mengintimidasi dan membuat orang lain menjadi takut, sehingga persepsi orang lain mengetahui orang tersebut adalah orang yang terkenal dengan sifat yang kasar dan jahat.

8. Rendahnya tingkat pendidikan dan pemahamanan pendidikan itu sendiri

Pendidikan yang baik dapat menentukan karakter yang baik pula kepada seseorang, namun tak jarang pula orang yang berpendidikan juga menjadi pelaku bullying, hal ini dikarenakan kurangnya pemahamanan dari pendidikan yang telah ia jalani. Sehingga tindakan yang dilakukan tidak mencerminkan orang yang berpendidikan.

Orang yang tidak memahami arti pendidikan dengan baik dapat menjadi lebih arogan, tidak hormat dan tidak berempati dengan orang lain, sehingga tidak merasa bersalah ketika melakukan hal-hal seperti bullying.

9. Pengaruh game

Dalam bermain game, banyak hal yang dapat mempengaruhi karakter seeorang yang akhirnya berujung pada tindakan tidak terpuji di dunia nyata, misalnya adanya ejekan dari lawan bermain game ketika sedang kalah, sehingga menimbulkan emosi, selain itu aksi-aksi pada game yang menunjukkan kekerasan sehinga mendorong untuk dilakukan di dunia nyata.

Maka dari itu perlu pemahaman dan pembatasan diri bagi orang-orang yang suka bermain game, agar tidak terbawa efek bermain game ke kehidupan nyata.

10. Agar tidak mendapatkan bulian dari orang lain

Hal ini dilakukan oleh orang-orang yang tidak ingin mendapatkan bulian, maka dari itu ia membuat proteksi terhadap dirinya agar tidak mendapatkan bulian dari orang lain

Pencegahan Bullying

Perlu dilakukan tindakan pencegahan terhadap pembulian untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman, adapun cara pencegahan dari tindakan pembulian adalah sebagai berikut :

1. Komunikasi yang baik kepada anak, tanyakan dan kerap memperhatikan kegiatan anak selama di sekolah, lakukan pendekatan terbuka agar anak mau bercerita dengan nyaman.

2. Tingkatkan terus kepercayaan diri anak. Selalu berikan motivasi dan saran yang membangun untuk anak, selalu berikan pujian kepada anak terhadap prestasi yan gtelah diraih, sehingga anak mengetahui kemampuan yang ia miliki lalu perasaan minder untuk terlalu mudah diintimidasi mungkin akan berkurang.

3. Ajak anak untuk mau melakukan kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan hobi dan kemampuan sosial. Hal ini dapat menjadi ajang untuk anak lebih dapat memahami arti solidaritas dan peduli dengan sesama.

4. Memberikan edukasi agar tidak boleh melakukan intimidasi kepada orang lain, sampaikan norma agama dan norma budi pekerti yang baik kepada anak dengan tidak berteriak, memukul, mendorong, dan mengejek orang lain. Berikan pemahaman yang baik bahwa candaan yang berlebihan juga bisa menyakiti orang lain.

5. Ajarkan anak untuk bisa mengatasi bullying, dan berikan motivasi agar berani melaporkan tindakan bullying kepada guru atau orang tua jika ada kedapatan teman-temannya melakukan tindakan pembulian.

Kesimpulannya adalah

Itulah tadi 10 Penyebab dan beberapa cara pencegahan terhadap aksi bullying, penyebab bullying haruslah dikenali dan dicegah sejak dini agar tidak ada lagi orang yang menjadi pelaku atau korban. Semoga masa depan anak-anak Indonesia dan dunia menjadi lebih cerah dan dapat memberikan kontribusi terbaik pada dunia, dan menjadi generasi penerus yang cerdas kelak.

Related Posts